6 Perusahaan Besar Yang Lahir Saat Resesi

0
1303

Dunia diambang resesi ekonomi, dampak dari pandemi. Tapi kita harus sadari, selalu ada hikmah yang lahir bahkan besar di saat-saat seperti ini.

Kalau boleh jujur, mulanya saya tidak terlalu percaya dengan kalimat populer R.A. Kartini, “Habis gelap terbitlah terang.” Atau kalimat-kalimat seperti, “Habis hujan, terbitlah pelangi.” Dan semacamnya. Tapi sepertinya pepatah itu kadang benar adanya, dan mungkin sebab itu banyak orang mempercayainya dan bahkan menuliskannya di media sosial mereka.

Contohnya adalah saat ini. Saat ini yang saya maksud tidak hanya pandemi namun juga resesi karena aktivitas ekonomi yang terdampak pandemi. Banyak negara yang kini sedang berada di ujung tanduk atau bahkan sudah terjerumus ke jurang resesi. International Monetary Fund bahkan mengatakan bahwa kondisi ekonomi global saat ini berada di titik terburuk semenjak Depresi Besar pada tahun 1930.

Baca juga: Politisasi Pandemi

Resesi tentu berdampak buruk bagi bisnis dan usaha. Tetapi, jika kita melihat ke belakang, ternyata beberapa bisnis dan perusahaan yang besar saat ini bahkan lahir ketika resesi sedang melanda. Mungkin kita belum menemukan terang atau saat ini kita masih kuyup karena hujan, sehingga pelangi masih enggan nampak, namun biarlah cerita sukses ini memberi harapan bagi kita, karena menjaga harapan itu perlu.

General Motors – 1908

Sebelum memasuki abad ke-20, pendiri General Motors, William Durant melakukan transisi usahanya dari pembuatan kereta kerja ke pembuatan otomotif setelah membeli Buck Motor Company pada 1904. Durant melihat potensi dari industri mobil saat 13 Bulan Panik pada tahun 1907. Hanya dalam setahun, General Motors telah mengakuisisi merek seperti Oldsmobile, Cadillac, dan Pontiac. GM juga mulai berusaha di bidang manufaktur, penjualan, dan R&D dalam skala besar. Kini GM adalah pabrikan mobil terbesar di AS.

DISNEY -1929

Saat puncak Depresi Besar melanda, Walt dan Roy Disney bersaudara mendirikan Walt Disney Productions. Kesulitan dan kesedihan yang ditimbulkan karena resesi mengisnpirasi mereka untuk membuat sesuatu yang baru, inovatif, dan menyenangkan. Animasi kartun singkat tentang seekor tikus bernama Mickey ternyata apa yang orang-orang butuhkan saat itu. Disney bersaudara ini lalu membuat film Snow White and the Seven Dwarfs. Film ini menjadi film terlaris dan membantu Walt Disney Company menjadi salah satu perusahaan hiburan paling populer dan sukses di dunia.

Baca juga: Mager Dosa Besar?

BURGER KING – 1953

Burger King didirikan pada tahun 1953-54 atau saat resesi pasca perang Korea. Memanfaatkan kecintaan Amerika terhadap burger dan teknologi baru, Keith Kramer dan Matthew Burns membuka Insta-Burger King pertama pada tahun 1953. Tahun berikutnya, David Edgerton dan James McLamore membeli franchise tersebut dan mengganti namanya menjadi Burger King. Burger King sekarang beroperasi di lebih dari 18.000 lokasi di seluruh dunia melayani lebih dari 11 juta tamu setiap hari.

MICROSOFT – 1975

Meskipun Amerika Serikat berada di tengah-tengah resesi embargo minyak, Bill Gates dan Paul Allen melihat peluang untuk menjual perangkan lunak sistem operasi yang mudah untuk digunakan oleh para pengguna di rumah dan kantor. Pada tahun 1975, duo ini secara resmi mendirikan perusahaan Microsoft. Microsoft berhasil mengalahkan rintangan dalam ekonomi yang buruk dan telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan paling sukses di dunia.

CNN – 1980

Pada tahun resisi tahun 1980, pengusaha media Ted Turner memperkenalkan stasiun TV barunya yang disebut The Cable Network News yang menjadi saluran pertama yang menyediakan liputan berita 24 jam. Model ini akhirnya merevolusi bagaimana orang menerima informasi. CNN menjadi terkenal setelah liputannya tentang Perang Teluk dan hari ini ditonton lebih dari 1,5 miliar orang di seluruh dunia.

AIRBNB – 2008

Resesi Hebat, yang melanda akhir tahun 2007 telah meningkatkan kebutuhan akan tempat tinggal jangka pendek dengan komitmen rendah. Karena itu, pada Agustus 2008, Brian Chesky, Joe Gebbia, dan Nathan Blecharczyk meluncurkan platform online sederhana bernama airbedandbreakfast.com. Pada Maret 2009, nama tersebut disederhanakan menjadi Airbnb. Situs tersebut memiliki lebih dari 2.500 listing dan 10.000 pengguna. Meski mulanya mengalami kesulitan, pada 2019, Airbnb bernilai $ 31 miliar.

Harapan

Keadaan ekonomi yang tidak pasti mungkin terlihat menjadi situasi yang tidak pas untuk memulai bisnis. Tapi, keenam perusahaan di atas membuktikan bahwa perusahaan mereka dapat menjadi besar dan sukses dengan memanfaatkan peluang yang timbul dari resesi. Meski demikian, pasti ada juga banyak perusahaan lain yang tidak bisa mencapai posisi mereka dan harus tumbang karena faktor eksternal. Tidak semua orang itu Bill Gates, atau Ted Turner, atau William Durrant. Dan tidak ada perlunya juga untuk mencapai apa yang dicapai oleh perusahaan mereka.

Baca juga: Apa Kabar Produktivitas Penelitian Indonesia?

Ditulisnya daftar di atas tidak bermaksud untuk membandingkan pencapaianmu ataupun strategimu, atau bahkan menekanmu di kondisi yang serba salah dan susah. Daftar itu diharapkan dapat menjadi pengingat bahwa pasti akan selalu ada cara, pasti akan ada peluang. Hujan pasti akan reda, gelap pasti akan sirna. (Ber)

Sumber: https://decidedly.com/innovation-born-out-of-recession-6-success-stories/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here