Kolaborasi Rival Teknologi

0
835

Dari pandemi corona ini mungkin kita telah banyak belajar, salah satunya adalah belajar untuk menepis ego, saling menjaga, menggalang solidaritas untuk berjuang bersama karena kita tahu kalau kita melawan ini sendiri, langkah kita akan sulit dan berat. Nah, belakangan terjadi semacam keajaiban, ada dua perusahaan raksasa yang rasanya sangat mustahil untuk bekerja sama, tapi karena wabah Covid-19 yang terus mendesak kita untuk terus berupaya, mereka akhirnya sepakat untuk berkolaborasi. Mereka adalah Google dan Apple!

Mereka akan membuat sebuah perangkat lunak berbasis teknologi pelacakan yang akan memberi tahu jika kita sudah terpapar dengan orang yang memiliki virus corona. Dengan adanya peringatan ini, diharapkan orang akan tahu kapan mereka harus melaksanakan swa-karantina. Sistem operasi buatan Apple dan Google saat ini dipakai oleh 99 persen pengguna telepon pintar, jika projek ini berhasil, ini tentu akan membawa perubahan yang cukup besar dan akan memengaruhi tahapan yang harus kita ambil selanjutnya dalam menghadapi pandemi.

Saat ini mungkin ada banyak pertanyaan di benak kamu, ya kan? Seperti, teknologi apa yang bakal digunakan? Jika nantinya ini akan berbentuk aplikasi, apakah nantinya dapat digunakan semua jenis telepon genggam? Kapan projek ini dapat selesai? Seberapa besar efeknya, dan apakah ini akan membahayakan data privasi?

Baca juga: Selalu Ada Cara

Tak usah bingung! Berikut adalah kumpulan beberapa pertanyaan (beserta jawabannya tentu saja) yang mungkin juga menjadi pertanyaanmu. Kalau ternyata pertanyaan-pertanyaan di bawah belum mewakili rasa penasaranmu, yha maaf deh, huhuhu.

Bagaimana cara kerjanya?

Dilansir dari The Verge, sistem yang akan dibuat oleh Apple dan Google akan menggunakan Bluetooth Low Energy (BLE) sebagai inti dari sistem. Berbeda dengan teknologi Bluetooth, BLE merupakan alternatif yang menggunakan daya lebih rendah yang berfokus pada konektivitas lebih pendek.

Karena menggunakan daya yang rendah, teknologi Bluetooth LE didukung oleh hampir seluruh perangkat telpon genggam mulai dari yang harganya murah sampai yang berpuluh-puluh juta.

Nantinya sistem yang dibuat Google dan Apple ini akan berwujud application programming interface (API). Ini berbeda dengan aplikasi utuh yang bisa langsung diunduh di Play Store atau App Store.

API ini yang nantinya bakal dipasang di aplikasi-aplikasi otoritas kesehatan masyarakat masing-masing negara.

Begitu sekiranya, sampai di sini sudah cukup paham lah ya?

Kalau iya, saya lanjutkan. Kalau masih belum kebayang, dilansir dari kompas.com, sistem ini nantinya akan menggunakan konsep contact tracing.

BLE yang saya sebut di atas inilah yang kemudian akan melakukan pelacakan pada orang-orang yang ada di sekitar kita. Setelah data itu terkumpul nantinya data itu akan diserahkan ke otoritas kesehatan masyarakat, sehingga mereka dapat menginformasikan kepada kita kalau kita sudah terpapar dengan orang yang terinfeksi Covid-19.

Lalu, apakah ini nantinya akan membahayakan data pribadi kita?

Tidak ada sistem yang seratus persen aman, namun baik pihak Google maupun Apple berupaya meyakinkan kita kalau sistem ini hanya akan mnyimpan data selama 14 hari terakhir saja, yang lalu bakal terhapus. Data yang disimpan juga bukan data pribadi seperti tempat tinggal atau identitas personal kita, melainkan data yang disebut dengan daftar log proximity identifier.

Dilansir dari Tech Crunch, data-data ini juga tidak akan diserahkan kepada pemerintah dan tidak dikumpulkan di satu tempat. Akan tetapi, data-data ini disebar di organisasi-organisasi kesehatan di berbagai negara. Jadi, jangan khawatir data kamu akan disalahgunakan oleh pemerintah.

Jadi, kita boleh percaya dengan sistem ini?

Ya jawabannya gak bakal semudah ya atau tidak sih. Kita harus waspada meski kita juga harus tetap membuka kesempatan, dalam hal ini, bagi Apple dan Google untuk mengembangkan sistem yang sebisa mungkin membantu kita dalam melawan virus corona dan di saat yang bersamaan melindungi data-data kita. Tapi ingat ya, kamu selalu memiliki hak, kalau kamu tidak bisa meyakinkan dirimu untuk percaya, tidak pakai juga tidak apa-apa.

Lalu, kapan kita bisa memakai sistem ini dan jenis telepon genggam apa saja yang bisa menggunakannya?

Berdasarkan informasi dari perwakilan Apple dan Google yang dihimpun oleh Tech Crunch, baik telepon genggam yang menggunakan operating system Android dan Apple, keduanya nantinya bisa menggunakan sistem ini. Apple akan segera memberikan update terkait informasi perangkat mana saja yang bisa menggunakan sistem ini. Sementara, Google mengatakan mereka akan memperbarui Google Play Service sebagai salah satu bagian penting dari Android sehingga dapat digunakan oleh pengguna Android. Kiranya pertengahan Mei, sistem ini akan selesai digarap.

Baca juga: Pandemi, Energi, dan Pembaharuan Cakrawala Pemikiran

**

Tentu masih ada banyak keraguan terkait dengan sistem yang sedang dikembangkan oleh dua perusahaan raksasa teknologi ini, dan keraguan yang paling mendasar adalah, akan berhasilkan mereka mengerjakannya? Meskipun demikian, kolaborasi yang digagas oleh Google dan Apple ini menjadi sebuah cermin bagi kita semua. Bahwa dibalik segala kemajuan dan percepatan akselerasi peradaban, kita akan tetap terikat pada hal yang paling utama, yakni kehidupan itu sendiri yang harus tetap berkelanjutan.

Di tengah kondisi saat ini, ketika esok belum tentu pasti, ada harapan yang harus selalu kita jaga. Semoga tidak ada upaya yang sia-sia. (Ber)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here