Terbang Tanpa Karbon Dioksida, Bisa?

0
1578

Pesawat terbang masih menjadi salah satu tantangan besar dalam upaya mengatasi perubahan iklim. Industri penerbangan bertanggung jawab atas setidaknya 2,4 persen emisi karbon dioksida. Tidak hanya itu, pesawat terbang juga menghasilkan nitrogen oksida dan partikel lain yang dapat memperburuk pemanasan global.

Meskipun demikian, menghentikan penggunaan pesawat sepenuhnya menjadi sebuah ide yang agaknya hil yang mustahal.

Air Transport Action Group, sebuah asosiasi industri penerbangan, mengatakan bahwa industri penerbangan menyumbang 2,7 triliun dollar untuk ekonomi global dan menyediakan 63 juta lapangan pekerjaan.

Namun seiring pertumbuhan ekonomi global, kontribusi industri penerbangan terhadap emisi karbon dioksida pun akan semakin meningkat.

Lalu pilihan apa yang kita miliki?

Beberapa perusahaan pesawat terbang kini tengah giat bereksperimen menggunakan biofuel yang tidak menghasilkan emisi karbon. Akan tetapi, penggunaan biofuel sebagai bahan bakar utama nampaknya masih jauh dari realita, mengingat proses produksinya yang sangat mahal.

Hingga saat ini, tidak ada alternatif lain selain pesawat bertenaga listrik.

Penemuan teknologi ramah lingkungan yang tidak menghasilkan karbon kini sedang menjadi topik panas di antara para ilmuwan dan insinyur, salah satunya adalah sistem bertenaga listrik.

Dalam hal ini sistem tenaga listrik untuk penerbangan diprediksi dapat lebih efisien ketimbang mesin konvensional, memungkinkan desain pesawat baru, dan yang terpenting tenaga listrik menghasilkan energi ramah lingkungan karena sama sekali tidak mengeluarkan gas rumah kaca.

Dari segi operasional, sistem penggerak tenaga listrik secara mekanisme tidak terlalu rumit sehingga dapat mengurangi biaya operasional. Oleh karena itu, rancangan pesawat listrik sangat diminati oleh banyak perusahaan pesawat.

Walaupun terdengar sedikit mustahil membayangkan kita dapat terbang menggunakan maskapai berbaterai, tapi kita harus percaya bahwa penciptaan pesawat dengan tenaga listrik kini sedang dikembangkan.

Norwegia bahkan cukup optimistik bahwa di akhir tahun 2040, seluruh penerbangan domestik akan digantikan dengan pesawat listrik.

Tidak perlu menunggu hingga tahun 2040 untuk melihat pesawat listrik beroperasi.

Belum lama ini NASA menerima pesawat bertenaga listrik yang dinamai X-57 Maxwell. Pesawat ini akan melakukan pengujian pertama beberapa bulan mendatang dan diharapkan dapat melakukan penerbangan pertama pada tahun 2020.

Berkaca pada banyaknya inovasi ramah lingkungan yang ciamik secara konsep namun gagal di halaman pasar, semoga pengembangan teknologi tenaga listrik tidak berakhir serupa. Dan jika memang bisa dikembangkan secara massal, semoga aksesnya ramah bagi kantong semua kalangan. (Berliyan)