Indonesia Makin Serius Garap Family Farming

0
2303

Dalam acara Komite Ketahanan Pangan Dunia ke-46 yang digelar pada 17 Oktober lalu, Indonesia menyatakan bentuk keseriusan komitmennya dalam menguatkan family farming atau pertanian keluarga dunia, setelah PBB menetapkan tahun 2019-2028 sebagai Dekade PBB untuk Pertanian Keluarga.

Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Dr. Sam Herodian, selaku perwakilan dari pemerintah Indonesia menyampaikan beberapa inisiatif, kebijakan, hingga program yang telah digarap Indonesia guna mendukung penguatan pertanian keluarga sebagai pelopor transformasi sistem pangan yang lebih inklusif di hadapan lebih dari 120 negara anggota FAO yang hadir.

Dikutip dari Tribunnews.com, Sam menjelaskan bahwa peningkatan kesejahteraan petani merupakan prioritas utama. Ini dapat dilihat dari berbagai macam program yang sudah secara aktif dikembangkan dan diimplementasikan.

Beberapa program di antaranya adalah, Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dan Bedah Kemiskinan, Rakyat Sejahtera atau disingkat BEKERJA. Sam menjelaskan bahwa kedua program itu telah terbukti meningkatkan kesejahteraan petani serta menciptakan sebuah sistem ekonomi-sosial yang lebih inklusif.

Selain itu, upaya kolaboratif terkait dengan isu pangan maupun pertanian yang telah dilakukan oleh Indonesia dengan negara-negara lain di sub region Asia melalui Joint Communique juga telah membuahkan hasil yang positif.

Pada tahun 2018 misalnya, tingkat kemiskinan nasional untuk yang pertama kalinya berhasil menembus angka 9,66%.

Tidak hanya itu, tingkat inflasi pangan di Indonesia juga menurun sangat drastis, dari 11,3% pada 2013 menjadi hanya 1,26% pada tahun 2017. Prevelansi kekurangan gizi di Indonesia juga berhasil turun menjadi 8,3% selama kurun waktu tiga tahun terakhir.

Untuk langkah selanjutnya, sebagai bukti dukungan nyata terhada Dekade Pertanian Keluarga, saat ini Indonesia sedang menyiapkan penyusunan Rencana Aksi Nasional Pertanian Keluarga yang mencakup keberlanjutan pertanian keluarga, kesetaraan gender, peningkatan kapasitas organisasi petani, dan peningkatan kesejahteraan rumah tangga petani.

Dekade PBB Pertanian Keluarga sendiri mencoba memberikan alternatif, bahwa menjadi keluarga petani dapat memegang peran penting dalam menuntaskan permasalahan kelaparan hingga menyiapkan ketahanan pangan dunia di masa yang akan mendatang.

Dalam lingkup global, pertanian keluarga telah diproyeksikan sebagai penyokong utama pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Global (SDGs), khususnya SDG 1, yaitu pengentasan kemiskinan dan SDG 2, yaitu pengentasan kelaparan melalui ketahanan pangan, perbaikan nutrisi, dan sistem pertanian berkelanjutan. (Berliyantin)